Posted by : Unknown
Saturday, November 30, 2013
Pemerintah Indonesia dikabarkan akan segera bertemu dengan Edward Snowden sebagai langkah mencari penjelasan terkait isu penyadapan yang dilakukan oleh Australia.
Bahkan, Komisi I DPR serius untuk melakukan pertemuan dengan pembocor dokumen rahasia Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat, Edward Snowden. Komisi I DPR akan berkoordinasi dengan Duta Besar RI di Rusia untuk difasilitasi bertemu Snowden.
Akan tetapi walaupun mendukung rencana pemerintah tersebut, Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin katakan tidak mudah untuk merealisasikan hal tersebut.
"Tidak mudah bagi DPR menemui mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional AS (NSA) Edward Snowden untuk meminta penjelasan mengenai penyadapan yang dilakukan pemerintah Australia terhadap Indonesia," jelas TB Hasanuddin, di Gedung DPR.
Selain dirinya memang sedang diburu khususnya oleh pihak Amerika Serikat, pihak Rusia sebagai salah satu 'rival abadi' Negara Adi Daya itu ngotot untuk melindunginya, sehingga tidak mudah untuk dapat menyerahkan atau sekadar bertemu dengan dia.
Dikutip dari situs radio Australia ABC disebutkan materi intelijen yang dibocorkan mantan Kontraktor Lembaga Intelijen Nasional Amerika Serikat Edward Snowden mengungkap Australia menyadap pembicaraan telepon SBY dan sejumlah pejabat Indonesia di tahun 2009.
Dokumen Snowden itu diperoleh ABC dan Guardian yang disiarkan pada Senin (18/11). Informasi itu menunjukkan intelijen Australia menyadap pembicaraan telepon SBY setidaknya sekali. Selain itu, intel Australia melacak aktivitas telepon genggam SBY selama 15 hari di bulan Agustus 2009.
Data itu berasal dari Agen Intelijen Elektronik Australia (Defence Signal Directorate sekarang berubah menjadi Australia Signals Directorate).
Sumber :
www.merdeka.com